Friday, April 5, 2013

Untuk dia, pemetik dandelion





hai, ini suratku untukmu. serangkai kalimat yang kuharap kau baca dan kau mengerti.
aku dandelion, meminta pertolongan padamu pemetikku. samarkan aku di antara bola matanya, jangan biarkan aku ataupun dia saling berpandangan. biarkan aku terbang meski dengan air mata. berulang kali aku katakan aku telah pergi walau kau masih dapat menjangkauku, tak apa asal dia tidak.

kau tau, 360 hari bukanlah waktu yang singkat untukku merajut kasih sayang itu. tapi sekarang aku rela, aku rela membakar segalanya. bukan rasa cintaku yang menghilang, tapi egoku. aku yakin kamu tau itu. mengucapkan selamat tinggal tidaklah mudah, terlebih lagi dengan cara terbang terbawa angin seperti ini. tapi aku rela.. sungguh...

wahai pemetikku, jagalah dia agar tetap membentangkan senyumnya itu. jagalah dia agar tetap dalam lingkaran kebahagiaannya. jagalah ia dari kegelapan yang menghisap habis semua tawanya. aku tau tanpa kuminta kamupun akan melakukannya, tapi setidaknya buatlah hatiku yakin, kalau kamu mampu melakukannya.

aku hanya sebuah dandelion yang kau petik... dan kini dia menghempaskanku menjauh. aku tak dapat melindunginya lagi. aku tak ada di depan pekarangannya dan melihat ia tersenyum lagi. dan mungkin aku sudah menghilang dari lingkarang kehidupannya. aku ataupun dia, takan saling memandang lagi, takan saling menjaga lagi. oleh sebab itu... bantu aku, jagalah dia.

pemetik dandelion, terimakasih :)


titip rindu

dandelion

No comments:

Post a Comment