Friday, May 1, 2015

Jadi mana yang lebih baik?

Sayang, semakin hari aku merasa semakin ambruk
Rasa-rasanya seperti jatuh di tempat yang salah
Landasanku berjeruji lancip, tidak datar dan empuk
Semakin aku terjatuh, yang kurasa hanya semakin sakit
Peluh-peluhku mulai tampak tak terkendali
Inikah yang namanya lelah? Atau menyesal?
Tapi aku sudah hampir tenggelam, rasanya aneh kalau aku kembali ke permukaan
Tapi menetappun aku akan mati
Aku tak tau lagi sayang. Apa yang harus aku lakukan?
Begini sakit, begitupun perih
Kuakui aku lelah, sedikit menyesal dan ingin berhenti saja
Namun senyummu bagaikan jangkar
Kapalku tidak bisa berlayar
Kini semua hanya terserah padaku
Dan mungkin, aku akan melepaskan jangkar itu
Mengenyahkan senyumanmu dan berlayar
Tapi aku takut, sayang.
Karena aku berlayar tanpa penunjuk arah
Aku berlayar tanpa jangkar
Aku pasti tidak bisa berhenti
Lalu, apa yang harus aku lakukan sayang?
Tidakkan mengikuti arus itu bahaya?
Air terjun pasti menantiku
Lalu aku?
Ujungnya akan mati juga
Jadi mana yang lebih baik?

No comments:

Post a Comment