Thursday, April 30, 2015

Cuma unek unek

Tuan, aku menunggu sang waktu memberikan kesempatan untukku
Untuk melukis senyum di harimu
Untuk menemani duka di kelabumu
Untuk memberi cahaya di gelapmu
Bilamana aku pantas Tuan. Aku ingin melakukannya setiap saat
Mengeratkan jemarimu di sela jemariku saat hujan
Menerpa angin malam bersama
Dan yang terpenting, bahagia.

Tapi lihatlah Tuan.
Aku di sini hanya berdiri menghela napas
Sesak saat melihat ada tangan lain yang berada di tanganmu
Menyadari bahwa aku memang tidak pernah pantas
Tangganku mungkin tidak pernah pas di sela jemarimu
Hayalanku terlampau tinggi hingga tak ada pijakan
Padahal yang ku butuh hanya satu, bahagia.

Dan yang kusadari hingga detik ini, kaulah bahagiaku.

No comments:

Post a Comment