Kau yang telah memporak-porandakan hati tanpa bertanggung jawab
Aku di sini bagai mati tak bernyawa
Adakah sedikit rasa kau bersalah?
Hingga ada maaf yang akhirnya terucap
Kau hati yang selalu kudamba
Tidak bisakah sedikit sopan saat menghilang?
Dibanding Melambai tangan atau berkata selamat tinggal
Kau malah lari meninggalkan derita
Tidakkah aku selalu merengkuhmu kuat
Menyayangmu bagai sang hawa kepada adamnya
Tiadakah hati kau tinggal sedikit untukku
Agar matiku tak lagi sia-sia
Tak lagi kuingat dirimu yang rupawan
Karena hanya sakit yang kembali menggema
Busuk bagai bangkai kuda
Dan kuhirup sendiri sampai tak bersisa
Dan lagi-lagi aku kembali mati, karenamu baginda.
No comments:
Post a Comment