Tuesday, April 26, 2016

Aku sungguh tak ingin mengenangmu seperti ini

Kau yang telah memporak-porandakan hati tanpa bertanggung jawab
Aku di sini bagai mati tak bernyawa
Adakah sedikit rasa kau bersalah?
Hingga ada maaf yang akhirnya terucap

Kau hati yang selalu kudamba
Tidak bisakah sedikit sopan saat menghilang?
Dibanding Melambai tangan atau berkata selamat tinggal
Kau malah lari meninggalkan derita

Tidakkah aku selalu merengkuhmu kuat
Menyayangmu bagai sang hawa kepada adamnya
Tiadakah hati kau tinggal sedikit untukku
Agar matiku tak lagi sia-sia

Tak lagi kuingat dirimu yang rupawan
Karena hanya sakit yang kembali menggema
Busuk bagai bangkai kuda
Dan kuhirup sendiri sampai tak bersisa

Dan lagi-lagi aku kembali mati, karenamu baginda.

No comments:

Post a Comment