Saturday, February 14, 2015

Mau menjadi sinting?

Aku tau ada hal yang lebih gila dari meminum pembunuh hama atau menyayat urat nadimu sendiri dengan pisau. Atau juga berbaring di atas rel kereta ketika sebentar lagi Kereta akan melintas. Aku tau, kalian tau, kita semua tau. Dan aku benci dengan hal itu. Karena semua orang membicarakannya, memujanya bagaikan tuhan. Mengangung-angungkannya seolah hal itu tak bisa membunuh. Padahal ia bisa! Bisa! Percayalah padaku. Bahkan efek sampingnya lebih dasyat dari narkoba. Ya, walaupun aku sendiri belum pernah mencoba barang haram itu. Tapi aku pernah mencoba yang satu itu, iya yang itu!

Sini.. Sini.. Biarku beritahu. Saat kau mencicipinya. Kau akan merasa seperti melayang ke langit ke 7—eh mungkin ke langit ke 10, pokoknya tinggi sekali. Lalu kau akan berhenti melayang, lalu menari-nari di atas gumpalan awan. Banyak burung-burung, bahkan kau mungkin melihat malaikat seperti sudah berada di alam lain. Et! Tapi tunggu dulu, aku tau setelah kau mendengar penuturanku itu kau malah terbuai, ingin mencoba? Hahaha, kalau kau berotak ku sarankan jangan! Apalagi kalau kau tak punya nyali. Kau tau narkoba? Ini lebih paran dari itu! Coba garis bawahi kalimatku tadi. Lalu camkan baik-baik di dalam benak mu. Lagi pula aku belum selesai berbicara! Tahan napsumu itu.

Biar ku lanjutkan. Setelah kau melihat malaikat-malaikat itu. Kau akan di bawa terbang lebih jauh lagi, mungkin kau akan melewati syurga. Kau bisa menyapa warga di sana. Apa? Gila? Ini tidak gila! Aku sudah pernah merasakannya. Apa? Mati? Tidakk! Aku belum pernah mati. Tadi kan kubilang "seperti", ya aku tau perandaianku buruk. Tapi kurang-lebihnya begitulah yang kurasakan saat itu. Oke.. Biar kulanjutkan. Setelah aku merasakan berada di angkasa luas, lalu tiba-tiba tubuhku terhempas jatuh. Terjun bebas mengikuti grafitasi. Aku merentangkan tanganku merasa bebas. Dan saat ku kira aku akan melayang lagi. Dugaanku justru meleset! Tololnya tak ada yang bisa kulakukan selain pasrah.

Tubuhku bergetar takut, tapi percuma aku tak bisa melakukan apapun selain berharap akan terbang—atau paling tidak tersangkut di awan—tapi yang kulakukan hanya terus turun.. Dengan kecepatan yang, entahlah. Aku tidak punya waktu untuk mengitung berapa Km/jam aku terjun. Yang pasti saat itu aku takut! Aku takut mati! Aku takut sekali! Apa? Minta tolong? Minta tolong malaikat menjemputku maksudmu? Tak ada seorangpun di situ, hanya aku. Ya.. Aku sendirian. Burung-burung tadi bahkan menghilang entah kemana. Detik itu juga aku tau kalau aku akan mati. Dengan segala kepasrahan di benaku tubuhku menghantam tanah dengan sangat kencang. Kretak! Itu suara hatiku yang patah. Aku bisa melihat kepingannya tersebar luas keluar dari dalam ragaku.


Lalu apa yang kurasakan? Aku merasa bodoh! Tolol! Sinting! Aku terbuai terlalu tinggi hingga lupa tempat berpijak. Aku terlalu banyak makan omong kosong hingga perutku di penuhi angin yang akhirnya menerbangkanku tinggi. Terlalu banyak juga memakai hati, hingga saat mendarat hatiku hancur lebur. Kalau ada yang tanya apa aku baik-baik saja? Aku akan menjawab, "apa kalian buta?" Aku jatuh dari ketinggian yang entah seberapa tingginya, dan aku baik-baik saja? Ingatkan aku untuk mendoakan kesehatan mata kalian itu. Karena aku tidak baik-baik saja! Aku marah! Kecewa! Merutuki nasipku karena kebodohanku sendiri. Tolol!!!

Sekarang apa masih ada yang ingin mencoba? Ingin merasakan bagaimana yang kurasakan? Ingin menjadi orang sinting? Jangan! Kubilang jangan! Jangan pernah bermain-main dengan itu. Pokoknya jangan!

Aku benci dengan CINTA, apalagi orang-orang yang bermain-main dengannya. Kalian hina! Tolol! Aakkkhhh!!!

2 comments:

  1. Bagus tpi klimaks n anti klimaksnya kurang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue baru baca masa bang haha jelek udah jelek haha

      Delete